Kalau kita mendengar kata “Geisha” apa yang kamu pikirkan ? perempuan Jepang cantik yang pakai kimono ? atau kamu malah kepikiran band terkenal asal Indonesia ? Yuk sini kita kenalan sama Geisha
Geisha sering kali dijadikan ikon budaya di Negri Sakura. Make-up yang khas, kimono yang cantik dan geta sering kali dikaitkan dengan Geisha. Sebenarnya siapa sih Geisha ini ?
Geisha pada dasarnya adalah wanita penghibur. Dilihat dari kanjinya Geisha( 芸者 )berasal dari kata Gei ( 芸 ) yang memiliki arti seni dan Sha ( 者 ) yang memiliki arti orang, dengan demikian Geisha merupakan “orang seni ” atau orang yang memiliki keahlian dalam seni, atau yang biasa kita sebut “artis” Fakta unik lainnya di daerah Tokyo Geisha lebih umum disebut Geiko.
Sebagai Geisha, tidak hanya dapat menghibur tamu tapi juga wajib memiliki pengetahun tentang seni, bermain shamisen (alat musik tradisional Jepang), menyanyi, puisi, membuat teh dan lain-lain.
Sebelum menjadi Geisha mereka akan menjadi Maiko atau biasa disebut dengan adalah calon Geisha. Maiko akan berlatih untuk merias wajah, menjamu tamu, bermain shamisen dan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Geisha.
Sejarah
Geisha memiliki sejarah yang panjang hingga bisa tetap eksis di masa kini. Sejarah Geisha dimulai dari awal pemerintahan Tokugawa, di mana Jepang memasuki masa damai dan tidak begitu disibukkan lagi dengan perang.
Fakta yang cukup mengejutkan adalah Geisha pertama adalah seorang laki-laki ! dan geisha laki-laki ini lebih dikenal dengan sebutan Taikomochi. Tugas seorang taikomochi adalah sebagai pelawak dan menghibur tamu dengan seni klasik Jepang. Geisha perempuan kemudian bertambah banyak ketika di Zaman Edo.
Sistem Geisha juga muncul di sekitar pertengahan Zaman Edo, sekitar tahun 1600an dan pada tahun 1680-an para Daimyo dan Samurai kelas atas sering mengadakan pesta dimana penari wanita remaja ( Odoriko ) disewa untuk tampil di depan tamu. Mereka adalah penghibur bayaran yang populer di rumah – rumah pribadi. Mereka menyebut diri mereka sebagai Odoriko meskipun mereka lebih mengarah ke prostitusi. Mereka yang tidak lagi remaja dan tidak bisa lagi disebut Odoriko mulai menyebut diri mereka sebagai Geisha.
Seringkali orang bingung membedakan Geisha dan Oiran. Oiran merupakan pelacur tingkat atas sedangkan Geisha seorang penghibur dengan pengetahuan yang cukup tinggi.
Di masa kini meski tidak ada jumlah pastinya, diperkirakan jumlah Geisha mencapai ratusan di seluruh Jepang. Geisha kini dianggap sebagai pelindung budaya klasik Jepang, tidak sembarang orang bisa menyewa Geisha. Geisha hanya bisa disewa oleh orang kaya. Ketika orang kaya tersebut membuat acara maka ketika mereka mengundang Geisha, status sosial mereka akan naik.
Riasan Geisha
Riasan muka yang serba putih mencolok dan bibir merah merona menjadikan ciri khas bagi geisha. Dandanan khas Geisha meliputi :
- Mengoleskan lapisan lilin yang cukup tebal pada kulit telanjang. Tujuannya adalah untuk menghaluskan pori-pori dan mencegah keringat.
- Olesan bedak putih. Bedak tersebut berbentuk bubuk putih yang dicampur air sehingga menjadi kental. Kemudian dioleskan ke bagian wajah dengan menggunakan kuas.
- Alis Geisha terbuat dari bahan khusus yang disebut dengan tsubushi. Alis akan diwarnai dengan warna merah atau hitam. Beberapa Geisha juga ada yang mencukur alisnya supaya lebih mudah ketika diwarnai lho ~
- Gunakan pewarna merah muda untuk sekeliling mata dan area hidung.
- Jangan lupa gunakan eyeliner hitam dan maskara di sekitar mata.
- Dan langkah terakhir jangan lupa pakai lipstik merah di bibir
Gimana ? Kamu tertarik jadi Geisha untuk sehari ?