Mina-san kamu pernah dengar Yakuza sebelumnya ? mungkin di film ? atau ini pertama kali kamu dengar isitilah “Yakuza” ? Yuk kita bahas lebih jauh lagi sejarah Yakuza di Jepang
- Apa itu Yakuza
- Yubitsume Yakuza
- Sejarah Yakuza
- Apakah Yakuza masih aktif ?
1. Apa itu Yakuza
Jika Italia memiliki La Cosa Nostra, Amerika memiliki Mafia, maka Jepang punya Yakuza.
Penjelasan sederhananya Yakuza adalah sindikat kriminal di Jepang dan sering kali disebut Bouryokudan ( 暴力団 ) yang berarti kelompok kekerasan. Secara umum Yakuza merujuk kepada organisasi kriminal di Jepang. Yakuza dikenal sebagai organisasi yang menakutkan sekaligus legendaris. Jika ditelusuri dari sejarahnya Yakuza sudah ada sejak abad ke 17, sehingga menjadikan Yakuza menjadi sindikat tertua di dunia.
Yakuza memimiliki ciri yang khas seperti gaya pakaian yang unik dan juga potongan rambut yang aneh, terkadang mereka juga membawa pedang panjang, umumnya mereka juga memiliki tatoo di tubuh. Hal ini yang menjadikan Yakuza ditakuti masyarakat.
Karena Tatoo memiliki asoisasi dengan yakuza, tatoo sering kali menjadi konotasi negatif di masyarakat. Hal ini berpengaruh ketika berkunjung ke onsen, beberapa onsen biasanya tidak mengijinkan pengunjung yang memiliki tatoo menggunakan onsen umum. Kamu bisa cari tau mengenai onsen dan peraturannya di : https://jellyfishindonesia.com/onsen-pemandian-tradisional-ala-jepang/
2. Yubitsume
Ada satu kebiasaan yakuza yang cukup terkenal yaitu tradisi yubitsume. Yubitsume adalah tradisi memotong jari kelingking sebagai permintaan maaf anggota Yakuza atas perbuatannya, seperti contohnya ketika seorang Yakuza menentang bos atau kelompoknya. Seorang Yakuza yang merasa bersalah akan memotong bagian atas jari kelingkingnya dan menyerahkannya kepada bosnya. Jika Yakuza terus-menerus melanggar akan menyebabkan hilangnya sendi jari lainnya.
Mungkin kamu bertanya-tanya mengapa hukuman yang diberikan adalah memotong sendi jari. Kebiasaan ini sudah dilakukan sejak Tokugawa. Hal ini dilakukan karena hilangnya sendi jari akan membuat cengkraman pada pedang jadi lebih lemah, hingga membuat Yakuza akan semakin bergantung pada anggota kelompok lainnya untuk meminta perlindungan. Akibatnya, untuk Yakuza yang sudah kehilangan sendi jari mereka biasa menutupinya dengan jari palsu.
Yubitsume juga dilakukan untuk Yakuza yang ingin mengundurkan diri dari kelompoknya dan berhenti menjadi Yakuza.
Praktek Yubitsume di tahun 2015 ini sudah dihentikan oleh pemerintah, dengan alasan untuk menghormati hak pribadi, dan juga membahayakan diri sendiri. Alasan lain Yubitsume sudah tidak dilakukan oleh Yakuza adalah, kini yakuza banyak berpergian ke luar negri untuk melakukan bisnis. Akan ada scanning tangan sebagai identifikasi awal sebelum masuk ke negara tujuan, jika kedapatan kurang dari 5 jari maka akan ditolak masuk dan dicurigai sebagai anggota sindikat kriminal di Jepang.
3. Sejarah Yakuza di Jepang
Sejarah Yakuza di Jepang merupakan sejarah yang cukup panjang, berawal dari tahun 1612 ketika kabuki-mono (orang gila) mulai mendapat perhatian dari masyarakat dan para pejabat setempat.
Kabuki-mono memakai pakaian yang nyentrik disertai potongan rambut yang aneh. Selain penampilan nyentrik Kabuki-mono punya kebiasaan untuk meneror hanya untuk kesenangan belaka.
Meski pun begitu, loyalitas mereka dengan satu sama lain sangat luar biasa. Mereka akan saling melindungi dari ancaman apapun termasuk keluarga.
Para Kabuki-mono ini adalah pelayan shogun dan juga seringkali disebut Hatamoto-yakko atau jika diartikan “Hamba Shogun”. Sebelum era Tokugawa jumlah para Kabuki-mono ini mencapai kurang lebih ratusan ribu.
Ketika era Tokugawa dimulai, samurai dipaksa untuk menjadi penganguran dan menjadi ronin (Samurai yang tidak memiliki tuan). Hal ini lah yang menyebabkan banyak yang berubah menjadi bandit, dan menjarah kota-kota dan desa. Beberapa dari mereka juga menjadi penjudi (Bakuto) demi bertahan hidup.
Yakuza yang pertama tidak benar-benar muncul sampai akhir tahun 1700. Anggota-anggota mereka termasuk bakuto dan tekiya (penjaja jalanan). Istilah ini masih digunakan sampai sekarang untuk menggambarkan anggota yakuza hari ini, meskipun kelompok ketiga Yakuza , gurentai (penjahat) ditambahkan di era pasca perang dunia II.
Yakuza mulai berubah menjadi organisasi kekeluargaan, dan mengadopsi hubungan yang dikenal sebagai oyabun-kobun (Ayah-anak). Oyabun adalah “ayah”, yang memberikan nasihat. Sedangkan Kobun bertindak sebagai “anak”, yang bersumpah setia kepada Oyabun.
4. Apakah Yakuza masih aktif ?
Setelah mengetahui sejarah Yakuza, muncul pertanyaan seberikutnya
“Lalu, apakah Yakuza masih aktif hingga saat ini ?”
Jawabannya adalah masih. Namun kini mereka bergerak dibalik bayangan, yang berarti mereka tidak terang-terangan. Umumnya mereka menjadi pemilik toko, atau menjalankan bisnis. Usia para yakuza saat ini berusia 50 tahun keatas. Proses regenerasi juga sulit dilakukan karena ada UU anti yakuza dari pemerintah. UU memberlakukan pengetatan pada bisnis yang dilakukan oleh para Yakuza yang berakibat kehidupan kriminal semakin tidak menarik. Anggota yakuza dilarang membuka rekening bank, kartu kredit, polis asuransi, bahkan menandatangani kontrak untuk layanan seluler. Ketidakpastian ekonomi ini membuat Yakuza susah untuk merekrut anggota baru.
Di tahun 1992 bulan Mei, beberapa kantor kepolisian menerima kurang lebih 150 telpon dari gangster dan anggota keluarga gangster untuk meminta nasehat bagaimana cara mereka keluar dari gang dan menjadi masyarakat umum.
Menjawab kekhawatiran ini, lebih dari 50 perusahaan Jepang membuka lowongan pekerjaan untuk para eks Yakuza.
Nah, sekarang kamu sudah lebih paham dengan Yakuza kan ?